Isnin, 22 Jun 2015

RAMADHAN DAY 05 : Teringat dulu-dulu memanjang sedekah kuih dibulan Ramadan..

Assalamualaikum kekawan...
Semoga kita semua berada dalam rahmat Ilahi dan diberikan kesihatan yang baik hendaknya, semoga dapat berpuasa dengan sempurna..



Kekawan dah tukar kuih2 ke dengan jiran tetangga.. saya belum berkesempatan lagi, hari sabtu konon nak mulakan tradisi ni, tapi tak berkesempatan, tengok mak tak sihat lagi, kena bawa hospital, dan semalaman saya menjaga mak di hospital.. tak apa lah mungkin ada hikmahnya..

Okey kita cerita pulak kisah teringat dulu-dulu memanjang kan sedekah kuih ni, saya ingat masa kecik dulu, mak rajin suruh hantar iftar yg masak ke rumah jiran, yakni kawan baik mak lah tu dan juga anak2 mereka kawan baik kami, dah sama sekolahkan. Kalau mak masak pengat pisang misalnya , selalu satu periuk , pastu suruh saya adik beradik hantar rumah jiran.

Bila saya hantar rumah mak cik Edah, pastu mak Edah tukar pinggan kosong tu dengan onde-onde, sukanya saya sebab kuih kegemaran saya, pastu kak lang balik, bawa lepat pisang m.cik Enchum kasi, pastu kak angah lak balik, mak cik Ani kasi bubur pulut hitam, bila kakak andak balik, mak cik Kiah pula kasi kuih koci dan bila kak teh balik, mak cik Upek bagi kuih kaswi.

Jadinya bila menghidangkan iftar hari itu, meriah lah meja kami dengan berbagi jenis kuih muih.. oohhh indahnya moment itu..

Kekawan ada tak kenangan masa kecik dulu-dulu dengan  iftar tukar-tukar kuih muih ni :)


Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya. Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar. Karena yang mendasari keyakinan ini adalah hadits yang lemah, yaitu hadits:
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، و قيام ليله تطوعا ، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، و من أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة ، و شهر المواساة ، و شهر يزاد فيه رزق المؤمن ، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه ، و عتق رقبته من النار ، و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا : يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، قال : يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن ، أو تمرة ، أو شربة من ماء ، و من أشبع صائما سقاه الله من الحوض شربة لايظمأ حتى يدخل الجنة ، و هو شهر أوله رحمة و وسطه مغفرة و آخره عتق من النار ،
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka  kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.” Kemudian para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah (no. 1887) dan Al Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115), juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400), bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh Dhaifah (871).
Ringkasnya, walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat pahala ibadah wajib di luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal kebaikan, baik di luar maupun di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Berdasarkan hadits:
‏إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله له عنده حسنة كاملة فإن هو هم بها فعملها كتبها الله له عنده عشر حسنات إلى سبع مائة ضعف إلى أضعاف كثيرة
“Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu pahala kebaikan sempurna.  Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali lipat banyaknya.” (HR. Muslim no.1955)
Oleh karena itu, orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat karena sedekah adalah amal kebaikan, kemudian berdasarkan Al A’raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah. Kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah. Lalu jika ia mengiringi amalan sedekahnya dengan puasa dengan shalat malam, maka diberi baginya jaminan surga. Kemudian jika ia tidak terlupa untuk bersedekah memberi hidangan berbuka puasa bagi bagi orang yang berpuasa, maka pahala yang sudah dilipatgandakan tadi ditambah lagi dengan pahala orang yang diberi sedekah. Jika orang yang diberi hidangan berbuka puasa lebih dari satu maka pahala yang didapat lebih berlipat lagi.


16 ulasan:

  1. Alhamdulillah, setakat ini memang dari ada amalan sedekah kuih dan makanan pada jiran tetangga, jiran tetangga pun sama...rajin memberi...

    BalasPadam
  2. Bunda teringat lagi masa kecik2 dulu berebut2 dengan adik2 nak pergi hantar juadah kepada jiran2...

    BalasPadam
  3. Mmg teringat zaman2 tu dulu...seronok brtukar juadah..

    BalasPadam
  4. mmg seronok kn masa kecik2 tuh lagi2 time duk kg.... mmg kongsi2 juadah berbuka seronok sgt.... msk semacam tp time berbuka ada bermacam2 jd nyer

    alhamdulillah dana dh mula jgk bg juadah kt jiran tp jiran2 lain tak pasti ada kt umah ke tak... nk bg segan pulak... itu yg bg yg biasa dh pnh jmpa je

    BalasPadam
  5. kalau kat kampong selalu la bertukar juadah dengan jiran.
    since duduk Bandar, jiran india still jugak bagi jiran india tu juadah.atau buah tangan.
    jiran melayu jarang kat rumah

    BalasPadam
  6. ingat kat kampung dulu, setiap hari berbalas-balas juadah dengan jiran sebelah-menyebelah..waktu berbuka, penuh meja dengan makanan

    BalasPadam
  7. Tradisi/ budaya kita yg hantar makanan ke rumah jiran tu, mmg bagus...Cuma bila duduk di bandar2 besar, yg sedihnya, kadangkala jiran sekeliling pun x kenal..masing2 terlalu sibuk bekerja.

    BalasPadam
  8. Semoga ibu cepat sembuh.... Tempat Cikna dh xde tukar2 kuih2 ni, kitaorg pn sllunye beli je rm2 5biji cukupla utk kami b'3....;-)

    BalasPadam
  9. Dulu memang tradisi tu kuat sangat Yati. Sampai pernah terjadi kita hantar mee goreng dia pun bagi kita mee goreng. Apa pun tetap mee goreng yg tak sama. Tak kiralah warna atau isi yg ada dlm mee itu. Seronok dulu.. sekarang ni susah dah walau ada. Kakak dgn jiran kakak masih ada lagi cuma tak taklah ramai. Biasa kakak bagi pun guna bekas yg tak perlu dipulang senang - tak mahu org susah hati nak pulang kita balik.

    BalasPadam
  10. teringat masa zaman duk ngan bonda dulu2....bulan puasa kira jirang sebelah menyebelah & depan-belakang saling bertukar sepinggan baik lauk ataupun kuih. maksudnya kami masing2 boleh mencuba pelbagai jenis juadah. tapi sekarang di KL dah takde suasana macam nie lagi

    BalasPadam
  11. masa keck2 memang ada . kat taman ni , tak mesra jiran . bila jiran balik pun tak tahu ... kiri kanan non muslim ...

    BalasPadam
  12. Ada juga terima makanan dari jiran2 dan kadang2 ada juga kami yg bagi. Tp biasanya takdelah tukar on the spot, bergantung apa yg ada.. Kita faham, mereka pun faham kut. Hehe..

    BalasPadam
  13. zaman dulu kt kampung memang ada adat tadisi hantar kuih kt rumah jiran .sekarang ni dah dok sendiri..lg plak kt rumah ni takde jiran..mmg takpelah nk hantar juadah kt rumah jiran...

    BalasPadam
  14. Betullah, CH. Entri ni mengingatkan saya tentang keindahan berpuasa di kampung masa kecil-kecil dulu. Takdanya abah nak bawa ke bazar Ramadhan. Bertukar-tukar juadah dengan jiran tetangga aje. Mak saya pun macam tu. Penuh meja dengan makanan, semua pun masak sendiri. Masa bulan puasa ni requestlah apa nak, mesti mak buatkan.

    Sekarang ni dok kau-kau, aku-aku dengan jiran tetangga (and mostly pun berbeza agama) memang merindui sangat momen-momen macam tu dulu-dulu.

    BalasPadam
  15. Assalamaualaim WBT dan Salam Sejahtera

    Satu perkongsian artikel menarik menegenai sedekah. Jemput ke blog saya untuk membaca mengenai Kelebihan Sedekah di Bulan Ramadhan Jalalboy

    BalasPadam

Terima kasih kerana meninggalkan komen disini ^__^
Maaf jika komen tidak sempat dibalas ye :)
Insha Allah saya akan kunjung balas ke blog anda :D

Mohon kerjasama kepada pemberi komen yg budiman,
Harap tidak meninggalkan pautan diruang komen,
Terima kasih atas perihatin anda :)