MUHASABAH HATI
Sungguh,
Al-Quran akan mempertemukan kita dengan manusia-manusia istimewa pilihan Allah.
Orang yang merasa paling tampan, seketika ketampanannya itu menjadi tidak ada seujung alis ketika merenungi kisah Yusuf.
Orang yang merasa paling kaya, seketika kekayaannya itu menjadi tidak bernilai ketika merenungi kisah Sulaiman.
Orang yang merasa paling menderita, seketika penderitaannya itu menjadi tidak seberapa ketika merenungi kisah Ayyub.
Wanita yang merasa paling dikhianati, seketika luka hatinya tidak sebanding ketika merenungi kisah Asiyah istri Fir'aun.
Lelaki yang merasa paling tidak dihargai, seketika ia malu dengan perasaannya sendiri ketika merenungi kisah Muhammad.
Sungguh, di hadapan Al-Quran kita akan tersentak berkali-kali…
Sedang, bahasa takdir adalah bahasa yang sukar untuk di mengerti...
Ketika yang sudah pun berlalu, masih belum di temukan jawapan apatah lagi yang bakal mendatang...
Lalu akhirnya, kita hanya mampu mengkhabarkan kedukaan pada Tuhan bersama doa dan harapan.
Dan di suatu sudut, hakikatnya takdirlah yang membawa kita mencari Tuhan.
Hingga pada akhirnya, bukan indahnya syurga yang kita harapkan. Akan tetapi, pertemuan dengan Sang Khaliqlah yang kita rindu-rindukan. Maka, sebaiknya, beribadahlah kerana Allah semata.
"Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah , "HASBIYALLAAHU (Cukuplah Allah bagiku); tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".
At-Taubah ayat 129.
Bukan beratnya ujian yang membuat kita lemah, tapi ringannya hubungan kita dengan Allah yang menyebabkan kita seakan tidak dapat menanggungnya...
Sumber : WhatsApp
Sungguh,
Al-Quran akan mempertemukan kita dengan manusia-manusia istimewa pilihan Allah.
Orang yang merasa paling tampan, seketika ketampanannya itu menjadi tidak ada seujung alis ketika merenungi kisah Yusuf.
Orang yang merasa paling kaya, seketika kekayaannya itu menjadi tidak bernilai ketika merenungi kisah Sulaiman.
Orang yang merasa paling menderita, seketika penderitaannya itu menjadi tidak seberapa ketika merenungi kisah Ayyub.
Wanita yang merasa paling dikhianati, seketika luka hatinya tidak sebanding ketika merenungi kisah Asiyah istri Fir'aun.
Lelaki yang merasa paling tidak dihargai, seketika ia malu dengan perasaannya sendiri ketika merenungi kisah Muhammad.
Sungguh, di hadapan Al-Quran kita akan tersentak berkali-kali…
Sedang, bahasa takdir adalah bahasa yang sukar untuk di mengerti...
Ketika yang sudah pun berlalu, masih belum di temukan jawapan apatah lagi yang bakal mendatang...
Lalu akhirnya, kita hanya mampu mengkhabarkan kedukaan pada Tuhan bersama doa dan harapan.
Dan di suatu sudut, hakikatnya takdirlah yang membawa kita mencari Tuhan.
Hingga pada akhirnya, bukan indahnya syurga yang kita harapkan. Akan tetapi, pertemuan dengan Sang Khaliqlah yang kita rindu-rindukan. Maka, sebaiknya, beribadahlah kerana Allah semata.
"Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah , "HASBIYALLAAHU (Cukuplah Allah bagiku); tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".
At-Taubah ayat 129.
Bukan beratnya ujian yang membuat kita lemah, tapi ringannya hubungan kita dengan Allah yang menyebabkan kita seakan tidak dapat menanggungnya...
Sumber : WhatsApp
terbaik
BalasPadambetul tu kak.. semuanya ada di situ...
BalasPadamMOGA KITA HAMBA-NYA YG BERTAKWA
BalasPadamsemoga kita sama2 muasabah diri untuk jadi mencari rehdaNya.
BalasPadam